Rabu, 05 September 2012

si penjaga

Mulai tanggal 3 September 2012, adik saya yg paling bungsu hijrah ke jakarta. Si fitri keterima kerja di salah satu perusahaan provider. Semua adik saya merantau ke jakarta, pyan (ke jakarta trus sekarang ke makassar), aneu, dan terakhir fitri.

Rumah sekarang hanya ditempati papa, mama, dan saya. Terasa seperti anak tunggal deh. Jarak umur saya dengan pyan (adik yg paling dekat usianya) hanya 19 bulan, jadi ga lama setelah kelahiran saya, lahirlah adik laki-laki satu-satunya itu. Otomatis perhatian orang tua jadi terbagi 2, belum lagi ketika ditambah aneu, dan fitri, perhatian jadi kebagi 4. 

So sekarang setelah dewasa, setelah hampir 30th merasakan suasana rumah yang ramai (paling engga 3 orang anak perempuan di dalam satu rumah cukup bikin suasana rumah idup, klo pyan mah dulu lebih sering aktif di himpunan jd jarang di rumah) menjadi satu-satunya anak yg tinggal di rumah jadi terasa agak aneh.

Memang kepindahan adik2 ke jakarta ga dalam waktu yg bersamaan, ditambah lagi jarak jakarta-bandung yg bisa ditempuh dalam waktu 3-4 jam saja, tapi tetap saja ada yg hilang. Makin terasa setelah si bungsu pindah minggu lalu.

Hijrahnya adik2 juga makin membuat saya harus lebih care dengan mama dan papa. Secara alamiah kondisi fisik akan mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Meski begitu alhamdulillah kedua orang tua masih dikaruniai kesehatan (linu2, dan batuk2 nya masih wajar). 

Semoga saya diberi kekuatan untuk menopang tanggung jawab ini, karena berdasarkan artikel yg pernah saya baca, kemungkinan konflik dengan orang tua semakin besar, bisa jadi karena si anak menganggap orang tua masih punya kondisi fisik yg sama seperti dahulu padahal dengan semakin tua mereka jd sering lupa (yg muda aja suka lupa..), atau kurang pendengarannya, lambat bergeraknya,dll. Semoga saya ga termasuk orang seperti itu dan dikasih kesabaran serta kekuatan untuk bisa berbakti sama mama dan papa sampai kapanpun.

Ada yg bilang orang jawa selalu untung. Untung saya masih single, jadi fokus saya seluruhnya untuk orang tua. Untung saya buka warung sendiri yg lokasinya deket. Untung saya diberi orang tua yg baik, walau kadang cerewet tapi mama is the best!
 

Foto kenangan saat formasi masih lengkap
mama-saya-fitri-aneu
(idul adha 2010)


Kadang kalau memikirkan soal menikah, antara sedih dan senang,senang karena bisa mencapai apa yg sudah diinginkan, dan sekaligus sedih karena akan meninggalkan orang tua.Hiks..mumpung masih sendiri harus bisa optimal berbakti nih,kalau dulu ketika kecil kita sudah diasuh dengan baik hingga sekarang, saatnya kini saya jadi penjaga yang baik untuk mama dan papa,,,

   
daughterofasoldier@gmail.com

0 komentar:

Posting Komentar